Berbicara tentang SEO alias Search Engine Optimation memang tidak ada habisnya. Begitu banyak tools-tools yang bisa digunakan untuk membuat website kita nangkring di halaman depan search engine. Tak heran jika banyak perusahaan yang menawarkan jasa SEO dengan harga yang tidak bisa dikatakan murah.
Wajar jika demikian karena salah satu sumber traffic terbesar memang dari search engine. Maka tak heran orang-orang berlomba lomba memaksimalkan SEO websitenya agar mendapatkan traffic yang besar untuk mendapatkan pelanggan yang besar pula. Namun, untuk mendapatkan kepercayaan pengunjung web, tentu tidak cukup hanya dengan nangkring di halaman depan mesin pencarian saja. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan agar visitor tidak kapok mengakses web kita.
Salah satunya adalah dengan memastikan website kita dapat diakses dengan cepat dan ringan walaupun diakses dari smartphone. Untuk mengetahui tingkat kecepatan akses web kamu sudah memenuhi syarat atau belum, kamu bisa memanfaatkan Google PageSpeed Insight untuk mengecek seberapa cepat akses website kamu. Beruntungnya, Google PageSpeed Insight akan memberikan solusi jika memang website kamu masih dianggap lambat agar bisa diakses lebih cepat.
Dari beberapa solusi yang diberikan Google, umumnya berkaitan dengan cache dan kompresi file CSS dan Javascript. Mari kita bahas satu per satu mulai dari cache browser.
1. Menggunakan Penyimpanan Cache Browser Client melalui file .htaccess
Cache digunakan untuk menyimpan file-file yang ada pada website pada komputer client. Hal ini dilakukan agar ketika user mengakses kembali website kita, browser tidak perlu mengambil file-file seperti gambar, video dsb dari server, sehingga akses website menjadi lebih cepat.
Untuk mengkonfigurasi cache ini, kamu bisa memanfaatkan file .htaccess yang ada pada directory web kamu. Tambahkan konfigurasi berikut ini pada file .htaccess
## EXPIRES CACHING ##
<IfModule mod_expires.c>
ExpiresActive On
ExpiresByType image/jpg “access 1 year”
ExpiresByType image/jpeg “access 1 year”
ExpiresByType image/gif “access 1 year”
ExpiresByType image/png “access 1 year”
ExpiresByType text/css “access 1 month”
ExpiresByType application/pdf “access 1 month”
ExpiresByType text/x-javascript “access 1 month”
ExpiresByType application/x-shockwave-flash “access 1 month”
ExpiresByType image/x-icon “access 1 year”
ExpiresDefault “access 2 days”
</IfModule>
## EXPIRES CACHING ##
Kamu bisa menyesuaikan lama cache bertahan di browser sesuai dengan type file masing-masing. Update file .htaccess mu dan rasakan perbedaan kecepatan loading website kamu.
2. Mempercepat Loading Website dengan Cara Mengompress File CSS dan JavaScript
Kompresi file CSS dan JavaScript dapat kamu lakukan untuk mengurangi sedikit beban transfer data dari server ke browser tanpa mengurangi fitur yang dijalankan JavaScript dan CSS tersebut pada website.
Untuk melakukan kompresi file CSS, gunakan CSSmin pada link tersebut, lalu klik online demo.
Copy-paste file css-mu, kemudian tekantombol “Crunch” di pojok kiri atas. Kemudian, ambil hasil kompresi file css tersebut lalu upload kembali ke file hosting kamu.
Dapat kita lihat bahwa terdapat perbedaan sebesar 20% dari ukuran awal file CSS. Hai ini tentu membuat ukuran file CSS tersebut berkurang dan loading website bisa lebih cepat. Untuk file JavaScript, kamu bisa menggunakan JSmin. Untuk langkah-langkahnya sama persis dengan cara kompresi file CSS.
Gambar utama via www.blog.jonico.org