X

Menurut Kamu, Kamu Lebih Suka Snapchat Atau Facebook?

Menurut Kamu, Kamu Lebih Suka Snapchat Atau Facebook? – Banyak kalangan remaja yang kini beralih dari media sosial tradisional seperti Facebook dan sebagainya dan makin banyak saja yang beralih ke Snapchat untuk berkomunikasi dengan teman teman mereka. Data ini menurut sebuah studi baru yang dirilis pada 18 September 2017 kemarin.

Menurut suatu servei riset “Taking Stock with Teens” yang dilakukan setengah tahun sekali oleh Piper Jaffray, lebih dari 46% remaja usia belasan tahun mengatakan Snapchat merupakan sebuah platform media sosial favorit mereka dan jika dibandingkan dengan hanya sekitar 9% yang mengatakan Facebook adalah favorite mereka.

Dengan hasil studi ini menunjukan peningkatan tajam dalam jumlah remaja yang mengatakan Snapchat merupakan media sosial favorite mereka, naik dari yang tadinya 24% ketika survey itu digelar pada musim semi tahun lalu.

Tak hanya itu karena selain Snapchat dan Facebook, 24% remaja lebih suka Instagram yang bisa dikatakan tak berubah dari tahun 2016 dan 7% mengatakan lebih suka Twitter yang turun dari 15% tahun lalu. Untuk laporan ini Piper Jaffray mewawancarai sekitar 6.100 remaja dari 44 negara bagian Amerika yang berusia rata-rata 16 tahun.

Sedangkan Snapchat meruapakan media sosial terpopuler yang digunakan di kalangan remaja dan Snapchat juga merupakan yang paling berbahaya untuk mereka, menurut studi yang dirilis awal tahun 2017 oleh British Royal Society for Public Health

Studi tersebut membrikan peringkat terkait dampak psikologis berbagai media sosial untuk kalangan remaja menjunjukan Snapchat dan Instagram sama-sama mengakibatkan masalah “kesehatan dan kesejahteraan” dalam jumlah terbesar di kalangan mereka yang disurvei. Masalah-masalah tersebut termasuk kecemasan, depresi citra tubuh, kualitas tidur, kesepian dan relasi hubungan serta persahabatan yang jelas dan nyata.

Eksekutif RSPH Shirley Cramer mengatakan pada saat Snapchat dan Instagram kemungkinan menyebabkan kebanyakan masalah kesehatan mental terbanyak di kalangan remaja karena kedua media sosial ini sangat fokus pencitraan dan kelihatannya hal ini akan menimbulkan perasaan ketidakmampuan dan kecemasan pada anak muda.

Untuk bisa mengatasi pengaruh negatif media sosial para periset merekomendasikan penambahan pop ups yang mengingatkan pra pengguna supaya jangan terlalu banyak dan terlalu aktif di media sosial yang mendapat dukungan 71% orang yang berpartisipasi dalam survey ini.

Rian Agustianto: SEO enthusiast. A Bachelor of IT & Content writer since 2013.
Related Post