Twitter kabarnya akan segera meninggalkan batasan 140 karakter per tweet agar user bisa membuat tweet lebih panjang, tapi tahukah kamu mengapa pada awal kehadirannya Twitter memberi batasan maksimal 140 karakter?
Jawabannya adalah karena Twitter bermula melalui layanan SMS (Short Messages Services). Dikutip dari Makeusof.com, saat itu operator seluler mempunyai batasan setiap sms maksimal menggunakan 160 karakter dan twitter mem-booking 20 karakter lainnya untuk menampilkan username si pengguna twitter. Jadilah Twitter memiliki batasan 140 karakter per tweet pada awalnya.
Sesimpel itu kah? Tidak, tentu saja masih ada cerita menarik lainnya.
Ide awal untuk membuat situs micro-blogging sendiri awalnya datang di pikiran co-founder Twitter Jack Dorsey ketika ia tertarik dengan fungsi kota secara real-time. Dia memetakan item-item pendukung terciptanya sebuah kota mulai dari layanan darurat sampai dengan kerumitan kendaraan di jalan raya melalui sebuah web.
Apa yang dia dapatkan? Dorsey mendapatkan sebuah gambar yang kaya dengan hiruk pikuk kota, namun ada yang kurang yaitu orang-orang yang di dalamnya. Ya, orang-orang inilah yang akan membuat kota lebih hidup.
Ide Dorsey untuk membuat layanan pengiriman pesan digital mendapatkan momentum ketika ia mendaftarkan akun pada website Live Journal sekitar tahun 2000. Sejak saat itu, Dorsey menemukan media yang tepat yaitu menggunakan protokol SMS sebagai media pengirim pesan, yang akhirnya mempunyai batasan 140 karakter saja.
Tentu saja, hal ini terjadi di belakang layar jauh sebelum kita mengenal Twitter dan sebelum Twitter dilahirkan. Berikut ini kira-kira adalah konsep awal Twitter pada awal kelahirannya.
Jadi, apakah kamu berpikir bahwa 140 karakter Twitter adalah hal yang bagus? Apakah dengan pembatasan ini, orang menjadi lebih mudah menyampaikan hal dengan singkat dan jelas? Atau, Twitter akan memberikan layanan pesan yang lebih panjang sehingga kita bisa bertele-tele ketika ngetwit? Kita tunggu saja tanggal mainnya..
Gambar utama via itproportal.com