Kunci sukses bagi sebuah start up adalah menemukan suatu produk yang dibeli oleh konsumen. Untuk itu start up harus menemukan product market fit yang tepat dan berfungsi dengan baik, agar bisnis yang dikembangkan dapar berjalan stabil dalam jangka panjang. Lantas, sebenarnya apa itu product market fit?
Product market fit adalah suatu konsep yang jamak digunakan oleh start up. Konsep yang diciptakan oleh Marc Andreessen, founder Andreessen Horowitz, dalam tulisannya “The Only Thing That Matters” ini dapat dideskripsikan sebagai suatu kondisi dimana startup memiliki pasar yang bagus dan menyediakan produk yang memuaskan konsumen sehingga konsumen tidak hanya melakukan pembelian dan menggunakan produk tersebut, namun juga memberitahu orang lain atau mempromosikan produk tersebut secara sukarela.
Dengan demikian, perusahaan akan mendapatkan benefit dari produk dan akan dapat terus tumbuh.
Strategi Menemukan Product Market Fit
Tidak mudah menemukan product market fit yang tepat ketika ada kompetisi yang ketat dengan pemain lain dengan model bisnis yang serupa. Ada baiknya sebelum menemukan product market fit yang tepat, start up dapat menunda kegiatan fundraising, rekrutmen pegawai ataupun hal-hal terkait lainnya karena hal tersebut berkaitan langsung dengan kelangsungan start up itu sendiri.
Untuk itu, diperlukan strategi yang jitu agar start up dapat menemukan product market fit dengan singkat.
Tentukan Kebutuhan atau Masalah Konsumen
Urutan product market fit yang pertama adalah kebutuhan atau masalah yang nyata bagi konsumen. Solusi dari permasalahan atau cara memenuhi kebutuhan tersebut yang dapat diterima konsumen itulah sehingga orang bersedia membayar solusi atau agar kebutuhannya terpenuhi.
Maka dari itu, mulailah dari kebutuhan atau masalah, bukan dari sisi produk atau solusi yang ditawarkan. Prinsipnya, jangan membuat suatu produk hanya karena kita bisa membuatnya. Berorientasilah kepada konsumen.
Lalu, bagaimana cara menemukan kebutuhan atau masalah? Perlu dipahami bahwa tidak ada produk yang sempurna. Setiap produk baru yang muncul di pasar sudah pasti akan memunculkan masalah baru untuk dipecahkan. Contohnya, ketika smartphone seri terbaru hadir, maka kebutuhan akan casing dan pelapis anti gores akan hadir bagi penggunanya. Begitu pula ketika di awal hadirnya aplikasi ojek online, maka muncul kebutuhan phone holder dan charger di sepeda motor.
Selain kebutuhan baru tersebut, kamu juga bisa menentukan produk pengganti ataupun produk pelengkap. Produk pengganti dapat dipilih untuk menggantikan jika produk yang ada saat ini kurang memuaskan. Sedangkan produk pelengkap dapat dihadirkan karena produk yang ada saat ini tidak bisa menyelesaikan semua hal atau memunculkan masalah baru.
Tentukan Target Pasar / Pelanggan
Menentukan target pelanggan menjadi bagian penting yang harus dilakukan dalam bisnis start up. Untuk memudahkan penentuan target pelanggan, kamu bisa membuat segmentasi berdasarkan demografi, geografi dan juga perilaku terlebih dahulu. Semakin besar segmen yang kamu sasar, maka pasar semakin sesak atau tersaturasi.
Meskipun begitu, tidak berarti semakin kecil segmen maka semakin kecil pasarnya. Saat kamu berhasil menemukan target pelanggan yang tepat, pertumbuhan start up pun akan semakin cepat.
Tentukan Titik Masalah dan Value Bisnis Kamu
Pada sebuah produk, terdapat 5 (lima) hal yang dapat menjadi titik masalah, diantaranya:
- Financial
Solusi untuk masalah finansial adalah menemukan produk yang lebih murah
- Quality
Buatlah produk yang lebih bagus dan berkualitas jika ingin menggunakan sisi quality sebagai value bisnis kamu.
- Productivity
Menemukan produk yang bisa meningkatkan produktifitas adalah jawaban untuk permasalahan ini.
- Process
Titik masalah ini dapat diselesaikan dengan menyediakan produk yang bisa membuat proses lebih efektif dan efisien.
- Support
Kamu bisa menyediakan dukungan layanan yang lebih baik sebagai nilai tambah pada bisnis kamu.
Setiap titik masalah di atas memiliki satu segmen pasar. Idealnya, start up menentukan minimal satu titik masalah sebagai keunggulan utama bisnis kamu. Semakin banyak masalah yang akan kamu berikan solusi, maka kamu akan semakin tidak fokus dalam mengembangkan keunggulan.
Untuk itu, tentukan keunggulan bisnis kamu dibandingkan kompetitor, maka akan semakin mudah pula segmen pasar tersebut diakuisisi.
Membuat Minimum Viable Product (MVP)
Setelah mendapatkan solusi atas kebutuhan konsumen, selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat produk inti atau sering disebut Minimum Viable Product (MVP). MVP harus fokus pada solusi yang menjadi keunggulan utama produk. Sesuai namanya, tentukan fitur-fitur minimal yang wajib ada pada produk yang kamu tawarkan karena akan sangat berpengaruh pada pengembangan produk di masa mendatang.
Kamu bisa membuat prototype terlebih dahulu untuk menampung semua fitur-fitur tersebut. Setelah MVP jadi, saatnya fokus pada akuisisi konsumen.
Pro Tips: Jangan keluarkan banyak sumberdaya untuk menghadirkan yang bukan keunggulan utama produk kamu.
Melakukan Ujicoba Pemasaran Produk
Untuk melakukan ujicoba pemasaran dapat dimulai dari kelompok kecil dengan cara distribusi yang sederhana dan singkat, tidak langsung ke segmen yang besar. Harapannya, kita akan mudah mendapatkan feedback atas produk dan dapat lebih mudah dalam memahami konsumen. Pada saat ujicoba, hindari penggunaan stimulus seperti diskon atau bonus agar kita dapat mengetahui nilai yang sesungguhnya dari produk yang kita tawarkan.
Jangan lupa, feedback yang kita dapatkan pada tahap ujicoba dapat dijadikan pertimbangan untuk perbaikan produk agar lebih sempurna.
Demikian tadi adalah beberapa cara yang dapat ditempuh untuk menemukan product market fit dalam waktu yang lebih singkat. Semoga bermanfaat!