Saturday , October 12 2024

5 Alasan Kenapa Android Tidak Perlu di-Root

Kita sebagai pengguna smartpgone selalu tertarik untuk membuka kunci untuk mendapatkan kemampuan maksimal gadget dan untuk menggunakannya adar lebih bermanfaat bagi kita. Seringkali kita memilih melakukan unlock agar beberapa fitur tersembunyi yang disembunyikan pabrikan dapat kita manfaatkan. Namun tentu perusahaan tidak serta merta memberikan petunjuk atau cara untuk melakukan unlocking perangkat smartphone.

Untuk android, kita mengenak teknik rooting untuk mendapatkan akses penuh pada smartphone android, sedangkan pada iPhone kita tahu ada teknik Jail-breaking. Meskipun kita tahu ada banyak kelebihan yang bisa kita dapatkan dengan melakukan rooting, mungkin kamu bisa memperhatikan 5 hal berikut ini sebelum membulatkan niat melakukan rooting pada smartphone.

Seperti dua sisi mata uang, ada kelebihan dan juga kekurangan jika kamu melakukan rooting smartphone android smartphone. Kamu mungkin akan mendapatkan keuntungan dengan mengaktifkan beberapa fitur yang tidak kamu dapatkan jika android tidak di root, tetapi di sisi lain kamu akan mengalami kerugian ataupun kekurangan sebagai berikut:

1. Garansi Hilang

Ketika kamu memutuskan untuk melakukan rooting, seketika itu pula vendor tidak lagi memberikan garansi pada smartphone kamu jika terjadi kerusakan. Dengan kata lain, perusahaan tidak bertanggungjawab jika terjadi brick, kerusakan software dan hardware yang disebabkan proses rooting. Kamu harus menanggung segala resiko atas kerusakan yang terjadi akibat rooting.

2. Android-mu menjadi “Berbeda”

Ada banyak perbedaan antara ponsel android yang sudah di-root dan android yang masih asli buatan pabrik. Beberapa menggunakan software maupun bootloader yang berbeda ketika rooting. Jika cocok, kinerja smartphone kamu akan membaik namun sebaliknya jika spesifikasi androidmu tidak mencukupi, kinerja android bisa menjadi lebih berat dan performa smartphone menurun.

Baca juga:  WhatsApp Tingkatkan Keamanan Dengan Dilengkapi Otentikasi Sidik Jari

3. Kemungkinan terjadinya “Bricking”

Ada kemungkinan smartphone kamu mengalami bricked jika kamu melakukan rooting tanpa memiliki pengetahuan yang cukup.

Kondisi ini bisa terjadi jika kamu melupakan prosedur yang harus diikuti ketika rooting. Ketika kondisi ini terjadi, ponsel tidak bisa dihidupkan karena sistem yang ada tidak benar. Akan lebih nyaman jika kamu tetap bisa menggunakan smartphone androidmu walaupun tanpa root.

4. Bootloader

Setiap ponsel android pasti memiliki bootloader yang diinstal oleh vendor pembuat smartphone. Bootloader dipasang perusahaan untuk memastikan mereka mendapatkan notifikasi dari pengguna bahwa mereka melakukan rooting atau hal lainnya sehingga menjadikan garansi tidak berlaku lagi.

Untuk membuka bootloader hanya bisa dilakukan oleh perusahaan vendor smartphone.

5. Apakah Rooting benar-benar berguna?

Jika kamu masih puas dengan performa maksimal dari smartphone tetapi kamu masih ingin melakukan rooting, sesungguhnya kamu sedang membuat kerugian karena menghanguskan masa garansi.

Kamu sama saja menyia-nyiakan garansi untuk mendapatkan android yang sudah di-root karena performa smartphone sebelum dan sesudah dilakukan rooting masih tetap sama, kecuali kamu mau bereksperimen seperti melakukan overclocking atau melakukan hal-hal lain.

Jadi, bagaimana kesimpulannnya? Kamu mungkin akan mendapatkan smartphone android yang sudah di-root akan tetapi jika itu kamu lakukan pada saat performa smartphone masih oke, hal itu tidak akan berarti apa-apa. Kecuali kamu benar-benar tahu kondisi smartphone kamu tidak lagi maksimal dan kamu tahu apa yang akan kamu lakukan setelah rooting selesai untuk mendapatkan kinerja android yang lebih baik.

About Rian Agustianto

Rian Agustianto

SEO enthusiast. A Bachelor of IT & Content writer since 2013.