Mitos Dan Fakta Mengenai Charging Smartphone – Charging adalah salah satu aktifitas rutin yang terus diakukan para pemilik smartphone. Namun kebiasaan yang kita lakukan adalah terbiasa menggunakan smartphone pada saat charging. Kita seperti tak rela membiarkan smartphone tergeletak nganggur tanpa digunakan.
Sebenarnya aktivitas charging smartphone sangat mudah dilakukan karena hanya tinggal mencolokkan dan tinggalkan. Tapi tahukah kamu bahwa berbagai fakta dan mitos mengenai charging smartphone bermunculan. Mulai dari yang menyebabkan baterai rusak, smartphone rusak hingga dapat menyebabkan juga smartphone meledak. Penasaran dengan hasil riset yang kami lakukan? Simak ulasan di bawah ini untuk mengetahuinya.
Mitos Dan Fakta Mengenai Mencharge Smartphone :
Jangan Menggunakan Smartphone Saat Charging
Mungkin kamu pernah mendengar bahwa menggunakan smartphone saat terhubung dengan charger bisa menjadikan smartphone terbakar, meledak, atau kesetrum. Bila kamu menggunakan charger standar atau resmi, bisa dipastikan smartphone akan tetap berada dalam kondisi aman meskipun digunakan pada saat bersamaan.
Sebenarnya hal tersebut tidak akan berpengaruh buruk pada pengguna dan baterai itu sendiri. Mau digunakan atau tidak baterai smartphone akan terisi seperti seharusnya.
Menonaktifkan Berbagai Konektivitas Untuk Menghemat Baterai
Banyak yang mengira bahwa koneksivitas Blueetooh, GPS dan WiFi itu seperti sosok yang bisa menghisap baterai smartphone dengan rakus dan ganas. Ternyata anggapan itu tidak benar, menonaktifkan konektivitas juga tak akan memperpanjang daya tahan baterai smartphone dengan signifikan, misalnya saja hanya menambah daya tahan selama kurang lebih setengah jam saja.
Tak Boleh Mencharge Selama Semalaman
Smartphone sesuai namanya saja sudah smart yang artinya pintar. Smartphone kini sudah bisa memutus arus listrik ketika baterai sudah penuh, jadi jangan khawatir jika harus charging semalaman karena smartphone kamu tidak akan “overcharging” hehehe.
Harus Menggunakan Charger Bawaan
Tak sedikit charge di pasaran mempunyai kualitas buruk yang dapat membahayakan smartphone dan para penggunanya. Tapi itu bukan berarti kamu tak boeh menggunakan charger lain untuk mengisi baterai smartphone kamu lho ya.
Charge USB manapun dapat dipakai asalkan bukan merupakan produk abal-abal, hanya saja akan berimbas pada kinerjanya yang berbeda-beda. Charger yang mampu menyalurkan arus 2 Ampere tentu saja akan mengisi baterai lebih cepat jika dibandingkan dengan charger 1 Ampere. Tak hanya itu saja kemampuan khusus seperti fitur Fast Charging yang ada di smartphone juga hanya dapat digunakan jika smartphone diisi dengan charger bawaan.
Baterai Juga Punya Ingatan
Mungkin kamu pernah mendengar saran agar secara rutin menghabiskan seluruh kapasitas baterai dan mengisinya secara penuh agar teringat dengan kapasitas asli dari baterai tersebut serta ada juga yang menyarankan untuk tidak mengisi batterai sebelum baterai kosong.
Mitos ini sebenarnya salah besar karena siklus pengisian seperti itu tidak mempengaruhi kinerja dari baterai. Dengan sering mengisi baterai sebelum benar-benar habis juga tak akan merusak baterai. Efek ingatan alias”memory effect” memang pernah berlaku untuk baterai Ni-cad lama, namun baterai lithium Ion modern yang saat ini banyak digunakan pada smartphone sudah terbebas dari kelemahan tersebut.
Demikianlah ulasan mengenai mitos dan fakta pengisian baterai smartphone. Memang dulu mungkin berlaku tapi saat ini sudah tak berlaku lagi karena teknologi yang digunakan smartphone saat ini sudah canggih dari segi OS maupun hardwarenya. Semoga ulasan di atas dapat menjadi sumber informasi bagi kamu yang masih beranggapan mengenai mitos-mitos pengisian baterai masih berlaku, sekian dan terima kasih.